KUMPULAN CERITA MOTIVASI 2014 BAGIAN 9
Dimana Tempat Sembunyi Yang Aman
Tahukah
kita, adakah suatu tempat yang paling aman untuk bersembunyi? Dimana
tempat itu? Aman bagi seseorang, apakah juga aman bagi orang yang lain?
Dari intaian siapa, kita bisa menyembunyikan diri?
Inilah
sebuah cerita yang cukup menarik, lucu, dan mengandung pelajaran bagi
kita semua. Saya punya seorang famili, yang cukup lucu dan menarik kalau
ia lagi bercerita tentang pengalamannya.
Cara
ia bercerita menyebabkan yang mendengarkannya menjadi begitu tertarik.
Ibarat mau pergi menjadi terduduk lagi untuk mendengarkan kisahnya.
Ketika
bulan puasa datang, pada umumnya sebagai hamba Allah yang taat
beribadah, orang-orang akan ramai menyambutnya dengan gembira. Tetapi
ada juga sekelompok orang yang menjadi repot dan menjadi susah jika
ramadhan tiba. Apalagi jika ia berada di lingkungan keluarga muslim yang
taat. Atau bertetangga dengan orang-orang alim. Atau berada di
lingkungan yang kental dengan suasana religius.
Seorang
yang `setengah-setengah' Ia akan serba susah dengan datangnya bulan
ramadhan. Mau puasa takut kelaparan, tidak puasa malu dengan tetangga.
Maka setiap datangnya bulan puasa menjadi sebuah 'malapetaka' bagi
orang-orang seperti dia. Tidak terkecuali dengan pak 'NR' yang pada saat
mudanya ia punya pengalaman menarik. Tentang hal itu.
Ceritanya,
terjadi di hari ketiga bulan puasa. Hari itu, pak NR, sejak pagi sudah
berpuasa dengan ‘gagah'. Tetapi begitu hari sudah mulai siang, perutnya
sudah mulai berbunyi. Ditahan-tahannya rasa lapar itu sekuat-kuatnya,
dan iapun berhasil menjalankan puasa sampai dengan jam 15.00
Tetapi
jam berikutnya, ia sudah mulai gelisah. Ingin rasanya berbuka tetapi
malu dengan seisi rumah yang semuanya ternyata juga berpuasa.
Karena
sudah tidak tahan lagi, akhirnya pak NR diam-diam pergi keluar rumah
untuk berbuka dengan cara sembunyi di tempat yang paling aman, yang
dirasa tidak akan ada orang yang mengetahuinya.
Maka
dipilihnyalah sebuah restoran non muslim. Yang jaraknya dari rumah
cukup jauh. Sehingga tidak mungkin ada tetangga atau teman yang
melihatnya. Apalagi restoran non muslim, pasti akan aman dari pantauan
orang muslim, yang sedang berpuasa.
Maka
setelah sampai di depan restoran tersebut pak NR berindap-indap masuk
ke dalam. Di dalam restoran itu ternyata sudah cukup banyak orang yang
lagi makan. Tentu dengan menu khususnya masing-masing. Akhirnya pak NR
mengambil duduk di tempat yang paling sudut, yang di sebelahnya terdapat
papan kayu pembatas kursi.
Selanjutnya
pak NR memesan makanan yang sesuai dengan seleranya. Karena pengunjung
cukup banyak, maka makanan yang dipesannya begitu lama sekali baru
selesai dibuat oleh juru masaknya.
Hampir
satu jam pak NR menunggu selesainya pesanan yang telah dipilihnya itu.
Sehingga setelah waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 lebih barulah
makanan yang dipesan itu selesai dibuat.
Maka
meskipun agak sedikit kecewa karena menunggunya terlalu lama, bahkan
waktu maghrib pun sebenarnya sudah tinggal beberapa saat lagi. Karena
sudah kepalang basah, dimakannya juga pesanan itu. Dan pak NR pun
'berbuka' puasa pada waktu yang sudah hampir maghrib.
Setelah
selesai makan dengan perasaan yang tidak karuan, sehingga rasa
makanannya pun menjadi tidak enak lagi. Pak NR kembali berindap-indap
menuju ke kasir untuk membayar makanan. Takut-takut kalau ia sampai
ketahuan oleh orang yang dikenalnya.
Ketika
pak NR menuju ke tempat kasir itulah, ada seseorang yang juga berdiri
dari tempat duduknya yang berbatas dinding kayu dengannya, orang itu
juga berindap-indap menuju tempat kasir untuk membayar makanan yang
telah selesai di santapnya.
Apa
yang terjadi? Ternyata dengan begitu kagetnya, orang tersebut menyapa
lebih dulu kepada pak NR. Lho koq mas NR di sini? Lagi apa mas? kata
orang itu sambil menutupi mulutnya yang masih ada sedikit bekas makanan.
Sahut
pak NR : Lho kok pak MS juga disini? Lagi beli makanan buat buka pak?
Jawab pak MS, i iya mas...!. Mari ya... saya duluan !sambil pak MS
cepat-cepat pergi meninggalkan pak NR, yang sedang kaget dan juga
bengong sembari membayar makanan.
Wah...wah..seru
sekali pokoknya. Pingin makan di tempat yang tersembunyi, ehh,...nggak
taunya juga ada orang yang bersembunyi. Bahkan duduk bersebelahan dengan
saya. Eh eh,..lha kok ternyata, la adalah tetangga depan rumah yang
sehari-harinya berpenampilan muslim sejati. Wah,... wah, saya malu
sekali. Wah, tentu dia lebih malu lagi, ya. He he he. Wah, sungguh sulit
ya, mencari tempat yang tersembunyi itu?! Kata pak NR, sambil menutup
kisahnya yang diceritakannya kepada saya.
Apa yang kita dapatkan dari peristiwa yang cukup unik dan konyol itu?
Benar kata pak NR, ternyata tidak ada tempat yang tersembunyi. Kalau Allah menghendaki, dimanapun saja kita sembunyi akan bertemu dengan sesuatu yang kita hindari.
Pak
NR sembunyi, pak MS juga sembunyi dari penglihatan orang lain, ternyata
keduanya saling mengetahui keadaan masing-masing yang berbuka puasa
sebelum waktunya. Uniknya,
keduanya bersembunyi, tetapi ternyata mereka duduk bersebelahan yang
hanya dihalangi oleh dinding kayu sebagai pembatas kursi.
Kita
mungkin juga baru menyadari bahwa, dunia ini begitu kecilnya,
dimanakah lagi kita mau sembunyi? Semua telah nyata bagi Allah Swt.
Kemana saja kita berlari, disitulah Allah mengetahui. Semoga pak NR
ikhlas, bahwa kisah uniknya telah tertulis dalam diskusi ini. Dengan
harapan akan ditemuinya berapa hikmah yang insya Allah akan mempunyai
manfaat di kemudian hari.
"Salam Sehat Indonesia"
Baca juga :
- Cara menyembuhkan batuk secara cepat dan alami
- Cara mengobati asma secara alami
- menyembuhkan penyakit gondok
- cara cepat mengobati panas dingin
- mengobati sariawan
- Obat untuk menyembuhkan cacar air
- obat untuk penderita diare
- mengobati tipes secara alami
- menyembuhkan penyakit kencing manis
- mengatasi penyakit bisul
- menghilangkan tai lalat di kulit
- menghilangkan noda hitam di kulit
- cara mudah hilangkan stress
- Cara menyembuhkan sakit gigi dengan cepat
- cara menghilangkan jerwat dengan mudah
- CARA MENGHILANGKAN CEGUKAN DENGAN CEPAT DAN MUDAH
No comments:
Post a Comment